Sebanyak 263 siswa SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo mengikuti kunjungan industri ke sarana Eduwisata Kebun Herbal di Herbal Indo Utama pada Rabu (9/10/2024) lalu. Kegiatan yang berlangsung meriah ini memiliki tujuan untuk mengenalkan konsep wirausaha sejak dini kepada siswa, utamanya dalam bidang jamu dan tanaman obat.
Menggunakan tujuh armada bus, rombongan siswa tiba di Eduwisata Kebun Herbal pada pukul 10.00 WIB. Kegiatan berlangsung di kebun herbal seluas 8000 meter persegi. Taman asri dengan 140 jenis tanaman herbal, gazebo, joglo, dan sarana penunjang lain ini menjadi media belajar sekaligus praktik outdoor bagi siswa SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo.
Sesuai tajuknya “Membuka Cakrawala Alam Indonesia, Kaya Tanaman Berkhasiat Obat”, siswa diajak untuk mengenal lebih dalam dengan berbagai jenis tanaman obat. Mereka diajak untuk berkeliling kebun, mengamati langsung dari dekat tanaman-tanaman obat yang tumbuh subur, serta belajar tentang khasiat dan manfaatnya secara langsung dari seorang praktisi.
Kegiatan yang paling menarik bagi siswa adalah praktikum pembuatan produk herbal. Dengan bimbingan praktisi dari Herbal Indo Utama, siswa belajar membuat produk pangan berkhasiat berupa bubuk jahe merah seduh dan bubuk empon-empon seduh. Proses pembuatannya dilakukan secara berkelompok, mulai dari pemasakan hingga pengemasannya.
Ibu Anjalari Yeni Mariani, guru pendamping dari SMP Al-Azhar Syifa Budi Solo, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini. “Sangat luar biasa, anak-anak mendapatkan banyak pengalaman, baik dari mereka mengenal (proses) pembibitan atau pun dengan (produk) tanaman-tanaman herbal, mulai dari proses pembuatannya sampai dengan packing-nya. Insya Allah, kegiatan ini sangat bermanfaat buat kami,” ungkapnya.
Senada dengan Ibu Anjalari, Bapak Rofiqul Islam, juga merasa senang dengan antusiasme siswa. “Para siswa mendapatkan kesenangan tersendiri, karena di sini selain juga menikmati suasana dan hawanya, kita juga dididik dan dibimbing untuk mengembangkan usaha,” ujar beliau. Bapak Rofiqul bahkan berharap agar kunjungan ini dapat berlanjut. “Kami berharap semoga pada kesempatan selanjutnya, kami bisa datang kembali dan juga ikut memberikan kontribusi,” pungkasnya.
Dengan mengenali, menanam, dan meramu sendiri tanaman obat, siswa memperoleh keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan di kehidupan sehari-hari. Siswa yang memahami manfaat tanaman obat sejak dini bisa menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan potensi tersebut di kemudian hari, baik sebagai pelaku industri kesehatan, pengembang tanaman obat, atau yang lainnya.